Secara teori, antivirus dan software pengaman lainnya dapat mencegah pengguna dari mengunduh aplikasi mencurigakan atau mengunjungi situs yang berbahaya.
Langkah Samsung ini bukan ditujukan untuk melindungi pengguna rata-rata, melainkan pebisnis yang menggunakan ponsel pribadinya untuk urusan kerja. Baru-baru ini Samsung memperkenalkan fitur baru yang bisa memisahkan data bisnis yang sensitif dari konten ponsel lainnya, seperti film dan games. Tambahan antivirus dari Lookout merupakan bagian dari paket tersebut.
Beberapa tahun terakhir ini, raksasa antivirus seperti Symantec, Kaspersky, dan Trend Micro telah merilis antivirus untuk perangkat mobile. Lookout memperkirakan antivirusnya telah diunduh sebanyak 45 juta kali, sementara Trend Micro lebih dari 20 juta kali di Amerika Serikat dan Kaspersky 1 juta kali. Sprint Nextel dan T-Mobile AS juga telah bekerja sama dengan Lookout.
Tidak semua orang setuju bahwa industri antivirus mobile ini penting dan diperlukan. Industri ini sendiri tumbuh akibat banyaknya keluhan soal keamanan OS Android rilisan Google. Raksasa internet itu telah memperketat keamanan untuk Android beberapa tahun ini.
“Pengguna tidak dihadapkan pada resiko yang besar,” ujar Adrian Ludwig, kepala teknisi keamanan Android. Resikonya pun lebih kecil dari resiko yang mengintai pengguna dalam keseharian mereka, tambahnya.
Samsung tidak menjelaskan mengapa smartphone Android perlu menggunakan antivirus.
“Lookout adalah pemimpin di segmen perlindungan keamanan mobile dan mereka sangat mampu menangani setiap masalah keamanan bisnis untuk mobile,” ujar Injong Rhee, wakil presiden senior Samsung, dalam sebuah pernyataan.
0 komentar:
Posting Komentar